Judul : “The Last Wishes”
Genre : Sad, Life
Cast : Kwon Jiyong a.k.a GD, Lee Hi a.k.a Lee Hi,
TOP a.k.a Dokter
Author : Lyaa Kanata
Dokter : “Sebentar lagi orangtuamu akan datang, jadi
kau tunggu dan istirahatlah dulu.”
Pasien : “Ne, dokter. Gamsahamnida.”
Setelah sang dokter keluar,
tiba-tiba muncul lah seorang laki-laki sambil membawa bunga mawar putih.
Laki-laki itu tersenyum dan melangkah masuk menuju ruang dimana terdapat
terdapat seorang gadis tengah tebaring lemah.
Laki-Laki : “Annyeong, boleh kah aku masuk ?”
Gadis : “Kau siapa ?”
Laki-laki : “Aku bukan orang yang jahat kok.” (Laki-laki itu kembali
tersenyum)
Gadis : “Baiklah, silahkan masuk.”
Laki-laki : “Perkenalkan, aku Kwon Jiyong tapi
kau bisa memanggilku GD.”
Gadis : “GD...?”
GD : “Ne...”
Gadis : “Choneun Lee Hi.”
GD : “Nama yang bagus...”
Lee Hi : “Aku sama sekali tidak megenalmu
atau kita pernah bertemu disuatu tempat ?”
GD : “Aniyo, aku hanya pernah
melihatmu satu kali. Aku juga pasien disini.”
Lee Hi : “Jinja ?”
GD : “Ne..”
Lee Hi : “Kau sakit apa ? kau terlihat
baik-baik saja.”
GD : “Aniyo...tubuhku yang
sakit.”
Lee Hi : “Menyenangkan sekali seperti mu
yang masih bisa berjalan.”
GD : “Kau ingin berjalan-jalan ?
Aku bisa menemani mu.”
Lee Hi : “Akan merepotkan karena aku
hanya bisa keluar dengan kursi roda.”
GD : “Gwenchana, aku akan
membantumu. Turunlah.”
Lee Hi : “Baiklah.”
Secara perlahan gadis itu turun dari
tempat tidurnya dengan berhati-hati ia mulai menjejaki lantai dibawahnya. Pada
awalnya ia merasa ragu namun secara ajaib ia bisa berdiri dengan kakinya dan
wajahnya menunjukan ekspresi kaget dan senang secara bersamaan.
Lee Hi : “Waaahhh...daebak ! Aku bisa
berdiri ?”
GD : “Cobalah untuk berjalan.”
Lee Hi : “Baik.” (Perlahan ia mengerakan
kaki nya dan ia pun dapat berjalan)
GD : “Kajja.” (Sambil
mengulurkan tangannya pada gadis itu)
Kedua nya pun berjalan-jalan sambil
melihat-lihat suasana rumah sakit, mereka berdua mengunjungi ruang rawat bagi
anak-anak penderita kanker yang keadaannya tidak jauh berbeda dengan Lee Hi.
Setelah kedua nya puas menjelajah, Lee Hi pun berniat kembali kekamarnya karena
ia merasa capek.
Lee Hi : “Oppa, gomawo.”
GD : “Hmmm...bukan masalah buat ku, biasanya aku
berjalan-jalan sendirian. Besok akan datang lagi.”
Lee Hi : “Jinja !?”
GD : “Ne...kalo begitu sampai besok. Kau
istirahatlah.”
Keesokan harinya GD pun datang
kembali, dan melihat GD datang Lee Hi merasa sangat senang. Kali ini GD
mengajak nya untuk melihat taman rumah sakit, pada awalnya Lee Hi menolak
dengan alasan takut kalo sampai penyakitnya akan kambuh dan akan sangat
merepotkan bagi GD. Tapi GD meyakinkannya kalau semua akan baik-baik saja.
Lee Hi : “Sudah lama sekali rasanya tidak
keluar rumah sakit dan menghirup udara luar.”
GD : “Benarkah...?” (GD pun
tersenyum)
Lee Hi : “Ne...dulu aku sangat suka menyanyi. Bahkan aku
tergabung dalam paduan suara sekolah.”
GD : “Daebak...mau bernyanyi untuk ku ?”
Lee Hi : “Aku tidak bisa lagi, suaraku bahkan akan menghilang
kalau aku bernyanyi.”
GD : “Tentu kau bisa. Percaya padaku.”
Lee Hi : “Tapi, oppa...”
GD : “Tunggu disini, aku akan segera kembali.” (Tidak
lama kemudian muncul dengan membawa gitar ditangannya) OK...mulai lah.”
Lee Hi : “Ini lagu favorit ku.”
GD
pun mulai memainkan gitarnya, dan disusul dengan Lee Hi yang mulai bernyanyi.
Suaranya keluar dengan lembutnya dan itu membuatnya terkejut bercampur senang.
Ia menyanyikan lagu “ROSE” dan tidak lagu selanjutnya ia nyanyikan bersama
dengan GD yaitu “Missing You”. Tepat waktu makan siang mereka kembali keruangan
Lee Hi.
Lee Hi : “Oppa...”
GD : “Ne..”
Lee Hi : “Gomawo untuk hari ini.”
GD : “(Tersenyum)”
Lee Hi : “Oppa, aku tahu kalau suatu saat aku akan pergi. Pada
awalnya aku takut pada kamatian ku kelak, bagaimana kalau itu akan mengerikan.
Tapi setelah aku bertemu dengan mu aku sudah tidak takut lagi, dan aku merasa
siap. Aku sudah tidak tahan melihat kedua orang tua ku yang setiap hari
merawatku, melihat ibu yang setiap kali datang akan memaksakan diri tersenyum
padaku padahal hatinya menangis, dan melihat ayah yang kelelahan ketika bekerja
tapi masih menyempatkan diri datang menjengukku.”
GD : “(Kembali tersenyum)”
Lee Hi : “Oppa, sebelum pergi bisa kabulkan satu permintaan ku
?
GD : “Hmmm...baiklah.”
Lee Hi : “Aku ingin pulang kerumah.”
GD : “Baiklah.”
Kemudian secara ajaib gadis dan
malaikat itu pergi menuju rumah sang gadis.
GD : “Rumahmu besar sekali.”
Lee Hi : “Kajja, kamarku sebelah sini.”
GD : “Ne...”
Lee Hi : “Dulu aku mencoba menulis lagu tapi tidak pernah
selesai karena aku keburu masuk RS.”
GD : “Itu hebat.”
Lee Hi : “Sayang aku tidak sempat menyanyikan nya.”
GD : “Mian ne.”
Lee Hi : “Aniyo, oppa. Aku malah akan berterima kasih pada mu,
karena aku kesulitan menentuka ending laguku, tapi berkatmu lagu ini selesai.”
Tidak lama lagu itu pun selesai, dan
Lee Hi pun siap pergi. Rasa puas sangat terlihat diwajah gadis itu, dan dengan
bergengam tangan malaikat itu mereka pun pergi menuju sebuah cahaya didepan
mereka.
Sementara itu dirumah sakit,
orangtua Lee Hi pun mendapati sang anak sudah tiada. Namun mereka terlihat
tabah karena melihat wajah sang anak yang telihat tersenyum bahagia. Lee Hi
pergi dengan tenang untuk selamanya. Dirumah sang ibu melihat kamar anak nya
dan menemukan lirik lagu yang dulu dibuat anaknya telah selesai, dia sangat
bingung bagaimana lagu itu selesai padahal Lee Hi tidak pernah bisa
menyelesaikan lagu itu selama dirumah sakit.
Ibu nya menyerahkan lagu itu pada
sebuah perusahaan rekaman, dan ia pun menceritakan bagaimana anaknya. Kemudian
lagu itu pun diproses dan pada akhirnya dinyanyikan oleh Taeyang BigBang, dan
siapa sangka lagu itu pun menjadi populer selain lagu itu sangat menyentuh dan
ditambah dengan cerita dibaliknya.
Credit: http://LyaaKanata.blogspot.com
Credit: http://LyaaKanata.blogspot.com